Piramida Fesyen : Tingkatan Merek Fesyen Dikaitkan Hierarki Kebutuhan Maslow

Pakaian (sandang) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Pakaian atau lebih luasnya disebut fesyen, ternyata memiliki tingkatan mulai dari harga murah dan kualitas biasa hingga harga sangat mahal dan berkualitas tinggi.

Menurut Abraham Maslow, seorang teoretikus dan psikolog terkenal yang berasal dari Amerika Serikat, ada 5 tingkat kebutuhan manusia dari bawah ke atas yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Berpakaian sendiri merupakan kebutuhan fisiologis manusia dan berada di tingkat paling bawah atau dasar. 

Fesyen, apabila diurutkan, juga memiliki tingkatan berdasarkan harga dan kualitasnya. Berikut adalah tingkatan Merek Fesyen berdasarkan harga, kualitas dan dorongan dibelinya produk fesyen tersebut dikaitkan dengan hierarki kebutuhan Maslow.

1. Supreme Luxury : Hermés, Dior, Chanel, Bottega Veneta, Loro Piana, Versace.

Merek mewah paling mahal dengan kualitas terbaik.

Dorongan dibelinya produk-produk ini selain kualitas adalah pemenuhan diri atau aktualisasi diri, kepuasan terhadap diri sendiri.

 

2. Aspirational Luxury : Prada, YSL, Dolce & Gabbana, Brioni, Armani, Ermenegildo Zegna, Louis Vuitton, Fendi.

Merek mewah kedua termahal dengan kualitas terbaik.

Dorongan dibelinya produk-produk ini adalah kualitas dan kebutuhan apresiasi; untuk meningkatkan kepercayaan diri, menghormati diri sendiri dan mendapat hormat dari orang lain.

 

3. Accessible Luxury : Ralph Lauren, Max Mara, Paul Smith, Stella McCartney, Dsquared2.

Memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang mahal namun masih bisa dijangkau dengan pengorbanan.

Dorongan dibelinya produk-produk ini adalah kebutuhan sosial; untuk mengikatkan diri pada kelompok sosial tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tersebut.

 

4. Premium : Guess, Calvin Klein, Hugo Boss, Michael Kors, DKNY, Coach, Furla, Diesel.

Memiliki harga yang terjangkau khususnya bagi kelas menengah dengan kualitas premium.

Dorongan dibelinya produk adalah agar merasa aman.

 

5. Mass-Market

a. Masstige (mass-prestige) : Massimo Dutti, Sisley, COS, &Other Stories.

Merupakan produk yang diproduksi massal namun dinilai cukup bergengsi. Harganya terjangkau namun berkualitas baik mendekati premium.

Dorongan membelinya ialah untuk memenuhi kebutuhan fesyen atau berpakaian dan juga prestise (pamor/wibawa).

b. Mass : GAP, Zara, Bershka, H&M, Fast Retailing (Uniqlo), Mango, American Eagle, M&S, Superdry, Primark.

Merupakan produk yang diproduksi massal dengan harga cukup ramah di kantong.

Dorongan membelinya ialah untuk kebutuhan fesyen atau berpakaian sehari-hari.

 

Sumber:

https://fashionretail.blog/2019/03/11/the-fashion-pyramid-of-brands/

https://fashionretail.blog/2017/05/22/the-pyramid-of-fashion-social-approach/

https://tehtyastar.com/2018/01/31/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/

Back to blog