Jenis Mesin Rajut untuk Knitwear
Share
Mesin rajut adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk merajut pakaian. Berdasarkan teknologinya, mesin rajut terbagi dua yaitu mesin rajut konvensional (manual) dan mesin rajut komputer (otomatis).
Mesin rajut untuk knitwear umumnya berjenis flatbed atau mesin rajut datar. Mesin rajut flatbed adalah tempat tidur jarum horizontal di mana benang dipindahkan melintasi tempat tidur jarum berbentuk vee di dalam pengumpan.
Di dunia produksi global, ada 2 jenis mesin rajut flatbed yang banyak digunakan yaitu mesin rajut konvensional (manual) Hand Flat dan mesin rajut komputer (otomatis) Jacquard. Berikut penjelasannya.
Mesin Rajut Konvensional (manual) Hand Flat
Mesin rajut konvensional (manual) hand flat masih banyak digunakan di negara berkembang seperti Bangladesh, Vietnam dan Cina bagian barat. Mesin-mesin ini memerlukan sumber tenaga kerja manusia untuk mengoperasikannya yang disebut sebagai operator.
Untuk menjalankan mesin ini, operator memegang 2 pegangan dan menggerakkan kereta melintasi tempat tidur jarum sesuai dengan jarum yang harus mereka pilih untuk mencocokkan bagan/pola rajutan.
Berikut keuntungan atau kelebihan menggunakan mesin rajut konvensional (manual) Hand Flat:
- Harga mesin rendah sehingga investasi biaya rendah di pabrik dan mesin
- Hemat biaya untuk rajutan pengukur kasar dan rajutan garis sederhana
- Tata letak rajutan dapat dengan cepat diatur ulang sesuai dengan permintaan pelanggan
Selain keuntungan, mesin rajut konvensional (manual) Hand Flat juga memiliki kelemahan atau kekurangan sebagai berikut:
- Pada satu waktu banyak rajutan benang tunggal.
- Keterampilan operator berbeda-beda sehingga potensi kualitas rajutan tidak merata.
- Desain terbatas karena kesulitan untuk memindahkan kereta (carriage).
- Memerlukan pasokan tenaga kerja yang banyak karena pekerjaan yang melelahkan.
- Minimum order harus besar agar dapat mengelola perbedaan keterampilan operator dan output
Handknitting Machine
(Sumber: YouTube/Bloomberg Originals)
Mesin rajut jenis ini digunakan untuk menghasilkan rajutan dengan motif unik dan kompleks yang biasanya dipakai oleh industri rajut rumahan. Handknitting machine membutuhkan perajin rajut yang ahli karena tingkat kesulitannya yang tinggi.
Penggunaan handknitting machine diawali dengan membuat pola pada kertas punch card terlebih dahulu. Namun, untuk saat ini handknitting machine bisa diganti dengan mesin rajut komputer untuk menghasilkan motif yang sama dan lebih cepat.
Mesin Rajut Komputer (otomatis) Jacquard
Mesin rajut komputer (otomatis) Jacquard memungkinkan teknik rajutan 3 arah – Knit, Tuck dan Miss dalam satu lintasan kereta (carriage), yang berarti kemungkinan desain yang tak terbatas. Jumlah benang yang bisa dirajut pada mesin komputer pada satu titik waktu diatur oleh sistem perajutan yang tersedia.
Secara umum, mesin rajut komputer (otomatis) Jacquard dengan dua sistem adalah yang paling populer. Ini berarti pada setiap waktu, mesin 2 sistem bisa merajut 2 warna pada satu jarum di mana saja pada seluruh lebar alas jarum.
Berikut keuntungan atau kelebihan menggunakan mesin rajut komputer (otomatis) Jacquard:
- Memiliki fleksibilitas desain yang luas.
- Respon cepat.
- Jumlah minimum pesanan lebih rendah.
- Persiapan produksi lebih cepat sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.
Berikut kelemahan atau kekurangan menggunakan mesin rajut komputer (otomatis) Jacquard:
- Investasi dan pemeliharaan yang sangat mahal.
- Biaya pelatihan operator yang tinggi.
- Ketidakmampuan untuk mengkonfigurasi ulang rajutan dengan mudah.
Itulah tiga jenis mesin rajut yang banyak dipakai di dunia, sama halnya dengan di Indonesia. Knitwear Gomuda sendiri memakai tiga jenis mesin rajut yang sama yaitu mesin rajut manual flatbed, handknitting machine (Kanoko dan Brother), serta mesin rajut flatbed komputer.