Enam Jenis Pola Rajut pada Lengan dan Ketiak Sweater Rajut
Share
Sweater dan pakaian rajut dibandingkan dengan kain biasa sangat berbeda proses pembuatannya. Salah satunya yang paling tampak adalah pada pola rajut armhole atau lengan dan ketiak.
Berikut 6 jenis pola rajut lengan dan ketiak yang umumnya digunakan pada produk sweater rajut.
1. Set-In
Biasanya pola rajut lengan yang sering digunakan disebut set in sleeve yang maksudnya dibuat dengan menggabungkan bagian pundak dan lengan serta tidak langsung memotong badan hingga bagian kerah. Model lengan seperti ini umumnya cocok untuk tampilan formal.
Pengerjaannya lebih mudah karena untuk menyatukan bagian lengan, pundak, dan badan biasanya menggunakan mesin obras sehingga lebih cepat selesai. Terdapat tiga jenis cara pola rajut set in yang umumnya dilakukan, yaitu:
1. Tanpa Pola Bunga
2. 1/2 Pola Bunga
3. Hampir Semua Bunga
2. Raglan
Raglan sleeve, meskipun terlihat simple tetapi pengerjaannya cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Pengaturan jarum pada mesin rajut harus disesuaikan dan diatur sampai menghasilkan motif bunga sebagai pola sambungan lengan raglan dari ujung ketiak hingga menyambung ke bagian kerah.
Pengerjaan pola raglan tidak menggunakan mesin obras, tapi dirajut secara menyeluruh sehingga lebih lama namun bagian pundak akan lebih nyaman dan rapi, sehingga pemakainya akan tampak lebih tegap.
Model lengan raglan ini biasanya cocok untuk tampilan yang casual.
3. Drop-Shoulder
Sweater dirajut dengan pola rajut ketiak dan lengan jatuh di bawah pundak seperti pada pakaian oversize pada umumnya.
Seperti tampak pada salah satu produk Gomuda, pada bagian lengan Cardigan Cord Knitwear ini menggunakan pola drop-shoulder.
4. Modified Drop-Shoulder
Modified drop-shoulder adalah jenis pola rajut lengan dan ketiak yang menyerupai drop shoulder, di mana letak jahitannya berada di bawah bahu atau di bawah ketiak.
Perbedaannya, ada sedikit modifikasi pada area sambungan lengan, dengan menghilangkan 1 sampai 2 inch pada potongan badan kain.
Ciri utama sweater yang menggunakan jahitan modified drop-shoulder adalah memiliki lekukan pendek di bagian bawah lengan dibandingkan drop-shoulder.
5. Circular Yoke
Jika kamu ingin mencari sweater yang tidak memiliki jahitan pada area lengan, maka carilah sweater bergaya circular yoke.
Pada circular yoke, bagian lengan dan badannya dirajut dalam putaran besar sebagai satu kesatuan.
Ada dua variasi circular yoke, yang pertama, sweater circular yoke dirajut dalam satu bagian dengan lengan dan badan bergabung secara mulus di atas ketiak (gambar kiri).
Yang kedua, sweater circular yoke dirajut dengan penurunan putaran yang terhuyung-huyung menciptakan pembentukan anak tangga yang menyempit. Namun, anak tangga ini umumnya tidak terlihat (gambar kanan).
6. Dolman
Sweater dolman agak sulit diklasifikasikan karena dari segi konstruksi dan siluet berbeda dari jenis lubang lengan yang telah dibahas.
Dolman paling dasar adalah bentuk T dimana lengan bergabung dengan tubuh pada 90 derajat dan terus dirajut, sehingga sebagian lengan menjadi tubuh.
Ciri utama sweater berlengan dolman adalah terbentuknya batwing (sayap kelelawar) atau bentuk T saat tangan pengguna memegang pinggang, dan tidak menunjukan jahitan atau garis pada lengan baju.
Ada dua variasi dolman. Untuk dolman bentuk T sederhana dari bawah ke atas, satu gips panjang di setiap sisi bertanggung jawab untuk semua jahitan lengan. Dengan gaya ini, lengan baju tidak meruncing dari lengan atas ke pergelangan tangan (gambar A).
Untuk pullover sisi ke sisi, pasang jahitan untuk manset kanan, kerjakan lengan kanan, di seluruh tubuh, di lengan kiri dan ikat di manset kiri. Untuk penyesuaian, lengan kanan bisa dibentuk dengan peningkatan jahitan; lengan kiri bisa dibentuk dengan penurunan jahitan (gambar B).
Dari keenam jenis pola rajut ketiak dan lengan di atas, Gomuda sendiri saat ini menggunakan 3 jenis pola rajut yang memang umumnya cocok dipergunakan untuk sweater rajut laki-laki, yaitu pola set-in, raglan, dan drop-shoulder.
Referensi: Interweave