Asal Mula Sweater Rajut dan Jenisnya

Siapa yang suka memakai sweater rajut dalam berbagai kesempatan?

Ternyata keberadaan pakaian ini tidak serta merta ada dengan sendirinya, tetapi melalui perjalanan yang cukup panjang. Dimulai dari kebiasaan masyarakat di Timur Tengah merajut sesuatu, menyebar ke Eropa, lalu mengaplikasikan keterampilan ini ke sebuah pakaian.

Merajut merupakan sebuah proses menggunakan dua atau lebih jarum untuk membuat sebuah jalinan benang tertutup yang terhubung satu sama lain, dengan tujuan membuat sebuah hasil karya garmen, seperti syal, kaus kaki atau baju.

Sebelumnya, para bangsawan di Eropa yang menginginkan barang hasil rajutan, mereka membawa ahli rajut dari Timur Tengah langsung seperti yang dilakukan keluarga bangsawan dari Spanyol. Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannya beberapa item rajutan dari makam Abbey of Santa Maria la Real de Las Huelgas di kota Burgos.

Bukti konkret lain yang mengarahkan daerah Timur Tengah sebagai asal mula kehadiran “merajut” adalah dengan ditemukannya artefak kaus kaki dari Mesir yang diperkirakan dirajut pada abad ke-11. Di daratan Eropa sendiri, merajut dikenal sekitar abad ke-13.

Selain itu, istilah sweater rajut sendiri muncul di Eropa sekitar abad ke-15. Kala itu, pakaian ini dikenakan oleh biarawan dengan model jubah berkerudung dan digunakan pula oleh para pekerja yang melakukan pekerjaannya di luar ruangan. Jenis sweater rajut yang memiliki kerudung kala itu sekarang disebut hoodie.

Perkembangan selanjutnya, sweater rajut memiliki pamor naik turun. Pada abad pertengahan, pakaian ini banyak digunakan para bangsawan karena masih dianggap unik, elegan dan mahal.

Saat terjadi revolusi industri, pakaian ini jadi mudah ditemukan dan mulai menurun nilai jualnya, bahkan saat terjadi Perang Dunia I, pakaian ini diproduksi massal untuk menghangatkan tentara yang sedang berperang.

Seusai Perang Dunia I, pakaian ini mulai dikenal di seluruh dunia, termasuk Amerika. Di sana, sweater rajut atau sering disebut hoodie, memiliki pamor tersendiri karena pakaian ini sering dipakai artis hip hop, yakni aliran musik yang populer tahun 90-an.

Kualitas sebuah sweater rajut dapat dilihat dari nilai gauge yang dipakai saat produksi. Istilah gauge dalam merajut artinya patokan jumlah baris dan kolom dalam satuan cm dengan berbagai ketebalan benang dan ukuran jarum.

Kegunaan mengetahui nilai gauge ini untuk memastikan besar dan ukuran hasil rajutan apakah sesuai dengan pola yang ada. Singkatnya, semakin kecil gauge, maka semakin rapi rajutan yang dihasilkan.

Awalnya sweater rajut hanya memiliki dua varian utama yaitu pullover dan cardiganPullover merupakan sweater yang cara mengenakannya dari bawah ke atas, sedangkan cardigan merupakan sweater yang memiliki bukaan depan seperti jaket namun dengan kancing.

 

Seiring berjalannya waktu, sweater rajut memiliki ragam jenis dan varian. Berikut penjelasannya!

 

1. Cardigan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sweater rajut jenis ini memiliki bukaan depan berupa kancing. Pertama kali pakaian ini populer di Britania saat Komandan Militer Inggris bernama James Thomas Brudenell, 7th Earl of Cardigan, sering mengenakan sweater jenis ini bersama para prajuritnya saat terjadi perang dunia.

Walaupun sejarahnya pertama kali dikenakan oleh kaum pria, ternyata pakaian ini sangat cocok untuk dikenakan kaum wanita karena dapat memberi efek langsing.

Seiring perkembangan zaman, pakaian ini memiliki beberapa varian, berikut beberapa varian cardigan yang cukup populer.

 

  • Classic cardigan; model yang pertama kali muncul dan tetap bertahan hingga sekarang. Jenis ini memiliki desain yang mengikuti tubuh dan terdapat kancing. Walaupun terlihat klasik, model ini paling mudah dipadupadankan dengan berbagai jenis baju lainnya.
  • Belted cardigan; model yang memiliki hiasan ikat pinggang sebagai ciri utamanya. Jenis ini juga biasanya memiliki ukuran panjang agak besar. Belted sangat cocok dipakai sebagai luaran bagi yang ingin tampil kalem.
  • Open cardigan; model yang tidak memiliki kancing maupun ikat pinggang, sehingga jenis ini tetap terbuka. Selain itu, ukurannya cukup panjang dengan siluet yang ramping.
  • Shawl-collared cardigan, model yang memiliki kerah agak lebar dan besar memanjang hingga bagian dada. Model ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki tubuh tinggi dan kurus karena bentuk kerahnya seakan memberi kesan besar pada tubuh.
  • Wrap cardigan; pengembangan dari open cardigan, namun dengan model kerah agak memanjang sampai bawah, sekitaran daerah perut.
  • Flyaway cardigan; model yang memiliki ukuran paling panjang dari model lainnya. Jenis ini biasanya terbuat dari bahan ringan dan panjangnya sampai di bawah lutut.

 

2. Hoodie

Hoodie merupakan pengembangan lebih jauh dari cardigan. Saat muncul pertama kali, pakaian ini dirancang untuk menyembunyikan wajah si pemakai, karena memang pakaian ini memiliki tudung kepala.

Jika cardigan memiliki kancing layaknya jaket pada umumnya, maka hoodie biasanya memiliki ritsleting. Namun dalam perkembangannya, hoodie pun ada yang didesain cara mengenakannya seperti pullover. Berikut beberapa tipe hoodie di pasaran.

  • Hoodie jumper, yaitu sebuah model hoodie tanpa bukaan depan alias pullover.
  • Zip up hoodie, yaitu sebuah model hoodie yang memiliki bukaan depan dengan ritsleting dari bawah pinggang sampai bagian leher.
  • Full zip hoodie, yaitu sebuah model hoodie yang memiliki bukaan depan dengan ritsleting, mulai dari bawah pinggang sampai bagian tudung sehingga hoodie ini mampu menutupi seluruh wajah pemakainya.

 

3. Crewneck

Crewneck merupakan jenis sweater rajut pullover yang memiliki bentuk leher seperti huruf O, sehingga dapat disebut juga sweater O-Neck. Jenis ini yang paling umum ditemui karena terlihat simple dan mudah dikombinasikan dengan pakaian apapun.

Untuk tampilan formal, Anda dapat memadukan sweater jenis ini dengan kemeja, sedangkan untuk hangout Anda bisa memadukannya dengan t-shirt.

 

4. V-Neck

Berdasarkan namanya, sweater jenis ini memiliki bentuk leher seperti huruf V. Jenis ini merupakan pengembangan dari crewneck, karena dari segi model siluet hampir sama dengan o-neck.

Seperti halnya crewneckv-neck sangat cocok untuk digunakan dalam acara formal maupun informal, misalnya dipadukan dengan kemeja saat ngantor atau dengan t-shirt dan celana jeans saat kuliah.

 

5. Mockneck

Mockneck merupakan jenis sweater pullover yang memiliki kerah menyerupai kemeja. Ciri lainya, jenis ini memiliki beberapa kancing atau sistem ritsleting pada bagian leher.

Jenis ini lebih modern dari pendahulunya, sehingga sangat cocok dipakai dalam berbagai kesempatan, seperti ngantor, kuliah ataupun hangout.

 

6. Turtleneck

Turtleneck merupakan sebuah jenis sweater rajut yang memiliki bentuk leher bulat dengan kerah panjang mendekati kerongkongan, menyerupai “leher kura-kura” sehingga disebut turtle-neck.

Turtleneck tergolong jenis pullover yang banyak digandrungi, karena memiliki kelebihan dari sweater rajut lainnya, yakni kerah yang agak tinggi. Ini memungkinkan penggunanya merasa lebih hangat saat berada di luar ruangan, sangat cocok dikenakan di daerah pegunungan dan saat musim dingin tiba.

Walaupun ciri khasnya memiliki kerah tinggi, ternyata turtleneck memiliki banyak varian. Berikut beberapa varian turtleneck.

  • Classic turtleneck, yakni turtleneck yang memiliki lipatan kerah yang dibuat dobel. Model ini umumnya dibuat dalam ukuran yang tidak terlalu besar, terlalu kecil ataupun terlalu tinggi, tetapi sedang.
  • Oversized turtleneck, yakni jenis turtleneck yang memiliki ukuran baju dobel atau sengaja dibuat longgar. Pakaian ini biasanya terbuat dari bahan wol.
  • Cowl turtleneck, merupakan model perpaduan dari classic dan oversized. Bagian bahu dari jenis ini umumnya sengaja didesain cukup longgar dan tidak terlalu membentuk tubuh, sedangkan bagian lehernya sengaja dilebihkan 2-3 kali lipat supaya dapat dilipat.
  • Sleeveless turtleneck, merupakan turtleneck klasik yang didesain seperti rompi, sehingga tangan si pemakai dapat terlihat. Jenis ini umumnya memiliki siluet cukup ramping dengan bagian leher yang dibuat cukup longgar.
  • Funnel neck, merupakan sweater pullover yang memiliki kerah cukup tinggi, tetapi tidak setinggi jenis turtleneck lainnya.

 

7. Vest

Vest merupakan jenis paling modern dari sweater rajut karena model ini mengadaptasi pakaian tanpa lengan atau rompi. Jenis ini biasanya memiliki siluet ramping dan simple. Vest sangat cocok dikenakan dengan kemeja atau blus.

 

Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_knitting

https://visforvintage.net

https://en.wikipedia.org/wiki/Sweater

http://www.nyoozee.com/gaya-hidup/fashion/mode/mengenal-turtleneck/

Back to blog