9 Jenis Benang Rajut
Share
Sama seperti membuat helaian kain, merajut pun perlu memilih benang yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pembuatan.
Untuk membuat sweater rajut yang akan dipakai ke tubuh, tentu membutuhkan bahan yang nyaman, hangat saat udara dingin, tetapi tidak gatal saat badan berkeringat atau terkena udara panas.
Bahan rajutan atau jenis benang rajut yang sering digunakan biasanya adalah benang katun karena memenuhi kebutuhan tersebut.
Berikut 9 Jenis Benang Rajut.
1. Katun
Merajut dengan benang katun memiliki kelebihan dan kekurangan, ada yang menyukainya dan ada yang tidak menyukainya. Sebenarnya tidak ada alasan kuat untuk tidak menggunakan benang ini, kecuali bagi yang mempunyai alergi terhadap jenis benang ini.
Tentu ada baiknya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan terlebih dahulu agar dapat memilih benang yang sesuai dengan jenis rajutan yang akan dibuat.
Kelebihan benang katun adalah:
- Serat yang relatif ringan dan cocok untuk pakaian musim kemarau.
- Cukup nyaman di kulit dan dapat menyerap air dan udara sehingga kulit dapat bernapas lega.
- Dapat dengan mudah diwarnai dengan berbagai macam warna.
- Kuat, tahan lama, dan dapat dicuci dengan mesin yang akan membuat bahan semakin lembut setelah dicuci berulang.
- Pada umumnya tidak terlalu mahal, tetapi harga menentukan kualitas.
- Biasanya dapat dijalin dengan mudah sehingga tidak mudah kusut.
Kekurangan benang katun adalah:
- Beberapa warna gelap khususnya warna merah, biru, dan hitam akan luntur ketika dicuci.
- Sangat menyerap air dan menjadi berat ketika basah, sehingga dapat membuat bahan mudah melar.
- Terkadang licin.
- Tidak elastis yang kadang membuat para perajut sedikit kesulitan untuk menjaga ketegangan, bahkan kadang dapat menjadi sangat keras.
2. Wol
Benang yang terbuat dari bulu domba dan merupakan benang serat hewan yang paling terkenal, serbaguna, tahan lama, dan elastis. Serat wol dapat ditarik 30-50% melampaui panjang aslinya tanpa mengalami kerusakan.
Pakaian yang terbuat dari wol mampu mempertahankan bentuk aslinya dan anti kusut. Wol juga isolator udara yang sangat baik, melindungi tubuh dari udara dingin maupun panas.
Wol mampu menyerap keringat dan menguapkannya secara bertahap, membuatnya nyaman dipakai sepanjang tahun.
3. Akrilik
Kelebihan benang akrilik:
- Tersedia di manapun, baik online maupun offline.
- Harganya paling terjangkau dibandingkan wol, katun, atau benang lainnya.
- Tahan lama dan awet dibandingkan benang-benang lainnya.
- Dapat dicuci dengan mudah.
- Dapat dengan mudah dirajut.
- Aman bagi orang-orang yang alergi dengan benang wol atau serat hewani lainnya.
Kekurangan benang akrilik:
- Tekstur yang keras, tidak selembut serat alami.
- Mudah dibakar.
- Bagi yang memperdulikan lingkungan, akrilik bukan pilihan yang tepat karena menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya, berpotensi mengandung racun dan bahan pemicu kanker, serta mengandung minyak bumi yang dipercaya sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
4. Poliester
Benang poliester sangat mudah perawatannya dan bersifat anti kusut sehingga benang ini mampu mempertahankan bentuknya dengan baik.
Terkadang juga digunakan sebagai campuran serat benang lainnya untuk menambah kekuatan benang.
5. Nilon
Benang nilon banyak dikenal sebagai serat poliamida. Benang ini sangat kuat, tahan lama, ringan, perawatannya mudah (dapat dicuci di mesin dan dikeringkan), dan elastis.
Kekurangan benang nilon adalah mudah menggumpal.
6. Cashmere
Benang cashmere termasuk benang yang langka dan mahal, karena hanya dapat dipanen sekali dalam setahun dari bagian perut kambing cashmere.
Meskipun kata ‘cashmere’ terkadang salah diartikan sebagai wol yang sangat lembut, tetap saja hanya bulu kambing cashmere yang benar-benar dapat membuat produk cashmere.
7. Serat Campuran
Selain ketiga jenis serat utama pembuat benang di atas, ada juga benang yang terbuat dari campuran dua atau tiga jenis serat, misalnya 50% wol dan 50% akrilik, 70% wol dan 30% nilon, 80% katun dan 20% poliester dan sebagainya.
Tujuan pembuatan benang serat campuran ini paling tidak ada dua, yaitu agar harga jual murah dan agar benang menjadi lebih kuat.
8. Rayon
Benang rayon termasuk benang semi sintetis, yang terbuat dari serat tumbuhan. Sifat benang rayon ini adalah mengkilat, lebih lembut di tangan dibanding katun dan “jatuh”, bobotnya juga lebih berat.
Karena sifatnya, rayon cocok untuk produk wearable, atau produk yang jika digunakan, menempel langsung pada tubuh manusia.
Meskipun begitu, produk berbahan rayon ini perlu sedikit perhatian khusus, yaitu hanya boleh dicuci dengan air dingin, tidak dengan air panas.
Benang rayon ini sangat mirip dengan viscose, bahkan ada yang menyebut mereka sebenarnya benang yang sama.
9. Viscose
Viscose merupakan jenis benang rayon semi-sintetis yang terbuat dari serat alami (wood cellulose). Kayu yang digunakan biasanya seperti beech, pinus, spruce, hemlock, eucalyptus, bambu, soy, dan sugarcane.
Viscose disebut semi-sintetis karena dalam proses pembuatannya melibatkan banyak bahan kimia seperti natrium hidroksida dan karbon disulfida.
Benang ini biasanya digunakan sebagai pengganti sutra karena memiliki 'drape' dan kelembutan yang hampir sama. Dalam hal ramah lingkungan, viscose lebih baik daripada serat sintetis tetapi tidak sebagus serat alami.
Kain ini terlihat mewah, tetapi tidak terlalu mahal. Namun, ada beberapa kelebihan dan kelemahan pada kain ini sehingga agak sulit untuk perawatannya.
Kelebihan benang viscose:
- Sangat mudah menyerap keringat sehingga terasa sejuk untuk pakaian musim panas;
- Selain mudah menyerap keringat, viscose juga tidak menyerap panas;
- Memiliki warna yang lebih tahan lama meskipun dicuci beberapa kali;
- Tekstur dan 'drape' yang hampir sama dengan sutra membuatnya terasa nyaman;
- Tidak memiliki sifat elastis, tetapi masih bisa dicampur dengan spandek untuk kelenturan ekstra; dan
- Berasal dari serat alami, membuatnya menjadi sangat ringan.
Kekurangan benang viscose:
- Serat benang yang halus dapat memecah serat saat dicuci dengan mesin;
- Kain yang menggunakan benang viscose dapat menyusut setiap kali dicuci;
- Kualitas kain akan berkurang ketika terpapar sinar matahari;
- Rentan terhadap jamur;
- Agak sulit menghilangkan noda di kain yang menggunakan benang viscose.